Kamis, 08 Januari 2015

MANAJEMEN DATA TELEMATIKA



MANAJEMEN DATA TELEMATIKA
  
  A.    Pendahuluan

Sebelum masuk pada inti pembahasan tentang manajemen data telematika, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu Manajemen Data Telematika. Menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access), Manajemen Data adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Manajemen Data pada telematika terdiri dari :

1.      Manajemen Data Sisi Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah ini.
- Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). Mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.

2.      Manajemen Data Sisi Server
Manajemen Data yang terjadi pada sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS dibawah ini.
-          MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS)
Adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial

3.      Manajemen Database Sistem Perangkat Bergerak
Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.

Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.

   B.    Teori

Setelah mengetahui kategori dalam manajemen data telematika, berikut adalah penjelasan dari client dan server yang merupakan salah satu kategori yang termasuk dalam manajemen data telematika.

1.      PENGERTIAN CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan. Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.
Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

2.      KARAKTERISTIK CLIENT SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.
- Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
- Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.
- Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
- Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
- Mix-and-match : tidak tergantung pada platform.
- Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
- Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
- Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.
- Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

a. Karakteristik Server

- Pasif
- Menunggu request
- Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service

b. Karakteristik Client

- Aktif
- Mengirim request
- Menunggu dan menerima balasan dari server

3.      KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER

- Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
- Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
- Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Namun pada peer-to-peer, update data sulit.
- Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.

4.      KELEMAHAN CLIENT-SERVER

- Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
- Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
- Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
- Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.


5.      BATASAN FILE SERVER
Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.

6.      ARSITEKTUR DATABASE SERVER

Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis). Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi. Beban jaringan menjadi berkurang. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server. Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture.

Aplikasi Web dapat dibagi menjadi 2 macam :
1. Web Statis
2. Web Dinamis

Teknologi untuk membentuk aplikasi Web yang dinamis :
1. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
2. Teknologi pada sisi server (server-side technology)

Teknologi pada sisi Klien :
1. Kontrol Active X
2. Java applet
3. Client-side script (JavaScript dan VBScript)
4. DHTML (CSS / Cascading Style Sheets)

Teknologi pada sisi Server :
=> CGI
=> FastCGI
=> Proprietary Web Server API (ISAPI dan NSAPI)
=> Active Server Pages (ASP)
=> Java Server Pages (JSP) dan Java Servlets
=> Server-side JavaScript
=> PHP
   C.    Analisis

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu Manajemen Data Telematika adalah prosedur yang menangani siklus hidup data lengkap yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika. Seperti halnya database yang harus dibuat selengkap mungkin dan seakurat mungkin untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan agar tercapai tujuan tertentu dengan menggunakan bantuan telematika.

Manajemen data telematika mempunyai tujuan yaitu manajemen data sisi klien, manajemen data sisi server dan manajemen database sistem perangkat bergerak. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.

Cara kerja dari client dan server adalah client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

   D.     Referensi

Read More ->>

Teknologi garis gawang


Penggunaan Teknologi Garis Gawang Pertama Kali di Ajang Bergengsi Piala Dunia

Inilah sejarah baru dalam ajang paling bergengsi di dunia, penggunaan teknologi untuk pertama kalinya dalam sepak bola internasional. Sejak Piala Dunia pertama kali digelar pada tahun 1930, barulah Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) secara resmi pada hari Selasa, 19 Februari 2013 mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk menggunakan unsur teknologi dalam mengambil sebuah keputusan di lapangan oleh wasit. Teknologi ini diberi nama Teknologi Garis Gawang (Goal Line Technology/GLT).

Merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.

Penggunaan teknologi ini bukan tanpa alasan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa sepak bola sekarang ini membutuhkannya. Salah satunya yaitu untuk mengatasi pengambilan keputusan seorang wasit yang kontroversial di sejumlah pertandingan. Adanya gol-gol hantu yang sering terjadi di dalam lapangan, banyak juga wasit yang kurang jeli melihatnya baik itu hakim garis di pinggir lapangan maupun wasit yang berada di dalam lapangan. Sebutan “gol hantu” adalah istilah untuk menggambarkan keputusan yang menjadi perdebatan dimana melibatkan kontroversi mengenai apakah bola melewati garis gawang atau tidak. Semua orang yang berada dalam stadion memang tidak mengetahui begitu jelas secara langsung ketika gol hantu terjadi. Karena di dalam stadion tidak disediakan tayangan ulang. Justru para penonton diluar stadion dimana jumlah penonton lebih banyak yang secara jelas melihat gol-gol hantu, karena tayangan ulangnya ditampilkan berulang kali. Adapun pertandingan yang terkait dengan kasus garis gawang paling dikenang sepanjang sejarah sepak bola adalah sebagai berikut:
  1. Final Piala Dunia 1966 yang mempertemukan Inggris dengan Jerman.
  2. Leg Kedua Semifinal Liga Champions pada tahun 2005 (Liverpool melawan Chelsea).
  3. Putaran Kedua Piala Dunia 2010, Inggris melawan Jerman.
  4. Semifinal Piala FA 2012 (Chelsea melawan Tottenham).
  5. EURO tahun 2012 ketika Ukraina melawan Inggris.
Selain kelima pertandingan tersebut, kasus ini sering muncul di kompetisi level klub di Eropa seperti Liga Premier Inggris dan Liga Italia Seri A. Di Liga Spanyol juga pernah terjadi hal yang demikian. Berikut gambaran secara jelas tentang gol hantu.

 
Gol Frank Lampard yang dianulir oleh wasit (Putaran Kedua Piala Dunia 2010)


Meskipun FIFA telah meresmikannya, penggunaan teknologi ini masih ditolak oleh Federasi Sepak bola Eropa (UEFA) melalui pimpinan otoritas sepak bola tersebut yaitu Michel platini.

Menurut Platini teknologi hanya akan membuat elemen kesalahan pada manusia tiada, padahal itu merupakan daya tarik tersendiri bagi fans.

Namun, penggunaan enam wasit di setiap pertandingan ternyata tak lantas menjadi solusi mengambil keputusan di lapangan. Buktinya, hal demikian masih terjadi di pentas sebesar EURO pada tahun 2012 di babak penyisihan Grup D (Ukraina melawan Inggris). Saat itu, tendangan dari pemain Ukraina yaitu Marko Devic ke gawang Inggris berhasil ditendang keluar oleh bek yang bermain di klub Chelsea, John Terry. Tetapi dalam tayangan ulang, sangat jelas terlihat bahwa bola tersebut telah melewati garis gawang. Sayangnya, wasit tambahan yang berada di sisi gawang Inggris waktu itu memutuskan bahwa bola belum melewati garis. Hasilnya, Inggris menang tipis 1-0.

 

Gol Marko Devic dihalau keluar oleh John Terry ketika Ukraina melawan Inggris di babak penyisihan Grup D EURO 2012 


Setelah FIFA melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat potensial untuk teknologi garis gawang, hanya dua sistem yang mampu berhasil bertahan. Dan pada 5 Juli 2012, International Football Association Board (IFAB) secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang (GoalRef dan Hawk-Eye). Pengujian kedua dilakukan, dan hasilnya pada bulan Desember 2012 FIFA mengumumkan bahwa akan memperkenalkan teknologi tersebut untuk pertama kalinya melalui sebuah pertandingan kompetitif (Piala Dunia Antarklub FIFA 2012) di Jepang. Kedua teknologi akan digunakan di stadion tempat penyelenggaraan.

Sebenarnya sistem Hawk-Eye sudah digunakan di tenis dan cricket dan teknologi ini dimiliki oleh Perusahaan yang bernama Sony. Sedangkan GoalRef sendiri memang dirancang khusus untuk olahraga sepakbola. Di dalam teknologi GoalRef, bola akan dilengkapi teknologi khusus. Bola yang berteknologi, nantinya akan dideteksi oleh alat elektronik yang mana terpasang tepat di garis dalam gawang. Dengan salah satu teori fisika yang ada, prinsip kerja alat ini akan menggunakan Efek Doppler. Ketika bola melewati garis dalam, maka sensor dari alat sensor akan bekerja. Para pengusung GoalRef pun mengklaim, bahwa teknologi ini bisa cocok digunakan untuk segala jenis bola.

Tinggal menunggu kepastian dari IFAB saja, teknologi manakah yang nantinya sesuai dengan kebutuhan FIFA. Dan kabarnya, Liga Premier Inggris akan menggunakan satu dari dua pilihan teknologi yang ada di musim depan. Sedangkan untuk liga di Spanyol teknologi garis gawang ini masih akan digunakan dalam dua atau tiga tahun dari 2013.

Namun ternyata, ada dua  provider lagi yang mengajukan diri di awal tahun 2013 lalu yaitu Goal Control dan Cairos. Beberapa pihak pun memprediksi bahwa Hawk-Eye akan memenangi tender tersebut, tetapi perusahaan asal Inggris itu (Hawk-Eye) kalah saing dengan GoalControl. FIFA lebih memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan asal Jerman tersebut. FIFA lebih berkenan dengan teknologi yang diusung GoalControl dan merekan pun menyisihkan tiga kompetitor lainnya.

Teknologi versi Jerman ini menggunakan kamera dengan kecepatan tinggi sebanyak 14 kamera, dimana akan ditempatkan di berbagai titik di sekitar stadion. Dengan kamera-kamera tersebut, maka tidak perlu modifikasi di lapangan-lapangan yang sudah berdiri.  Oleh karena kesederhanaan sistem yang ditawarkan tersebut, inilah yang membuat GoalControl menang di tender FIFA.

Penggunaan teknologi garis gawang (GoalControl) ini akan dipakai pada Piala Konfederasi 2013 yang akan digelar pada 15-30 Juni mendatang, jika penggunaannya lancar akan dilanjutkan di Piala Dunia 2014 di Brasil. Sehingga teknologi ini akan lebih sempurna untuk digunakan ke depannya di liga-liga domestik.

Semoga tidak terjadi lagi gol-gol hantu di pertandingan yang menentukan dan keputusan wasit pun bisa lebih dipercaya oleh setiap penonton baik di dalam maupun di luar stadion.



Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
simple, kadang nyebelin, kadang menyenagkan, sedikit pemalas tapi bertanggung jawab